Selasa, 21 Juni 2011

JAM TANGAN PENDETEKSI KADAR ARKOHOL






Biasanya sesuatu yang terlihat fashionable pasti hanya mementingkan tampilan luarnya saja, tidak mementingkan tampilan dalamnya. Namun tidak demikian dengan jam tangan konsep buatan Kisai asal negeri sakura, Jepang ini. Kisai memang terkenal sebagai produsen pembuat jam tangan konsep yang memiliki tampilan futuristik namun dengan tidak mengesampingkan fitur-fitur keselamatan yang ada.

Jam tangan ini dapat memperingatkan anda jika anda kelebihan minum alkohol, alias mabuk. Jam tangan ini dibekali dengan layar sentuh sehingga memudahkan pengguna untuk mengakses fitur pendeteksi kadar alkohol. Untuk mengaktifkan fitur pendeteksi kadar alkohol anda dapat menekan tombol dengan ikon minuman. Setelah menekan tombol pendeteksi, maka jam tangan ini akan mengukur kadar alkohol didalam darah anda dan akan menampilkan secara akurat pada layar jam.

Jam tangan ini cocok untuk anda yang suka minum minuman beralkohol dan menyetir mobil sendiri agar dapat mengukur seberapa mabukkah anda, dan apakah anda masih diperbolehkan untuk menyetir. Jadi jam tangan ini tidak hanya terlihat fashionable, namun juga membantu anda mengukur kadar alkohol.

via tomsguide, via kisai



WARNET DI JEPANG

Seperti juga di Indonesia, internet cafe di Jepang juga cukup banyak walaupun boleh dibilang hampir setiap rumah sudah mempunyai koneksi internet. Dan kebanyakan juga buka selama 24 jam. Ada beberapa hal mendasar yang membedakan antara WarNet disana dibandingkan dengan disini yaitu harga (mahal banget), kecepatan (cepet banget), kebutuhan (kaga cuma untuk internet).


Bicara mengenai harga, seperti biasa apa sih yang murah disana? Lama penyewaan mulai dari 15 menit sampai setengah hari dengan biaya rata-rata sekitar 500 Yen (sekitar 50.000 rupiah) untuk 15 menit dan 1500 Yen (150 ribu rupiah) untuk 7-9 jam. 


Nah, kalau bicara kecepatan sih tidak usah ditanya, rata-rata kecepatan internet disana saat ini minimal 10 Mbps jadi pasti jauh lebih cepat dibandingkan disini (Indonesia).
Internet cafe di Jepang juga kebanyakan tidak hanya sekedar tempat untuk ber-internet ria tetapi juga biasanya kita bisa membaca buku komk (manga) secara gratis dengan koleksinya yang lumayan banyak.
Dan bicara mengenai tempat itu sendiri, mereka biasanya membaginya dalam 2 bagian yaitu ruangan terbuka dan ruangan tertutup untuk privasi dengan bentuk bilik-bilik kotak (cubicles).
Dan tergantung permintaan, kita bisa memilih untuk satu bilik bisa diisi 1 orang, 2 orang atau lebih dari 2 orang. Dan kadang, mereka juga menyiapkan 2 komputer dalam satu bilik.
Sebagian besar bilik tersebut sudah dilengkapi dengan berbagai macam alat, mulai dari komputer itu sendiri, webcam, mic dan juga TV untuk menonton.



Bagi anda yang perokok seperti kami, jangan kuatir mereka juga menyediakan tempat bagi para perokok, lihat aja foto dibawah, itu ada asbak kan??
Walaupun sedikit mahal untuk ber-internetan disini, ada satu hal yang lumayan membuat kita sedikit senang yaitu kita bisa minum sepuasnya sampai kembung (dan GRATIS) kecuali untuk makanan kecilnya, kita harus bayar.
Terakhir, bicara soal kebutuhan, belakangan ini ternyata internet cafe disana tidak sekedar untuk internet tetapi juga sebagai tempat tidur bagi orang-orang tertentu seperti pekerja paruh waktu atau sama seperti Love Hotels digunakan juga untuk tempat untuk bermalam bagi orang yang sudah ketinggalan kereta.
Alasannya sama saja dengan Love Hotels, yaitu internet cafe jauh lebih murah dibandingkan dengan mereka menginap di hotel, ditambah selain bisa tidur, mereka juga bisa internetan, baca komik (manga), mandi air hangat (ada kamar mandi tetapi harus bayar biasanya) bahkan minum sampai kembung. 




Satu hal yang sebenarnya sekarang menjadi masalah tersendiri bagi pemerintah disana seiring dengan meningkatnya pengganguran dan juga orang yang mendadak tidak punya tempat tinggal (homeless) adalah keberadaan internet cafe sudah mulai berubah fungsi sebagai rumah sementara bagi mereka yang tidak punya tempat tinggal.






Jumat, 17 Juni 2011

Kucing bisa ngomong


kucing Aneh, seekor kucing di Bandung bisa menyebut satu kata. Kucing persia jantan putih berusia dua tahun milik Anggita Rizki Ayu (20) ini, tidak berbunyi ‘meong’, melainkan mengeluarkan bunyi miripkata ‘enggak’.
Ditemui di rumahnya Jalan Manteron 34 Bandung, Anggita mengaku tidak mengetahui jika kucing miliknya bisa menyebut kata ‘enggak’. Dia mengaku, membeli kucing tersebut dari temannya pada April lalu.
“Saya beli kucing itu dari temen. Harganya Rp700 ribu. Waktu beli, saya tidak tahu kalau kucing itu tidak mengeong, tapi mengeluarkan bunyi miripkata ‘enggak’,” kata Anggita saat ditemui wartawan di kediamannya, Kamis (3/6/2010) siang.
Anggita mengatakan, dia sengaja beli kucing tersebut untuk dikawinkan dengan kucing persia lain yang dimilikinya. Namun, kata dia, ternyata lawan jenisnya tidak mau kawin, karena masih kecil.
“Tadinya saya sengaja beli kucing itu buat dikawinin sama kucing jenis persia lainnya di rumah. Tapi kucing yang satunya enggak mau dikawinin karena masih kecil,”kata Anggita.
Anggita sendiri memiliki tujuh ekor kucing. Dari tujuah ekor kucing tersebut, hanya satu yang bersuara aneh. “Semua kucing saya bersuara meong. Makanya, ini aneh, suaranya beda dari enam kucing saya yang lain,”kata Anggita.
Saat ditemui, kucing dengan panjang keseluruhan sekira satu meter itu memang sempat tiga kali mengeluarkan bunyi mirip kata ‘enggak’.

Template by:

Free Blog Templates